Katarak adalah penyakit mata yang umum ditemui di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Penyakit ini terjadi karena lensa pada mata pengidapnya menjadi keruh dan berawan disebabkan oleh gumpalan protein (Asbell, et al., 2005). Hal ini menyebabkan penglihatan kabur dan pada beberapa kasus menyebabkan kebutaan total. Berdasarkan hasil estimasi World Health Organization (WHO) bahwa sebanyak 1 miliar orang yang mengalami gangguan pada penglihatan, 94 jutanya dikarenakan oleh katarak. Diperkirakan 10 juta orang dari seluruh dunia yang mengalami kebutaan dan 35 juta orang yang mengalami gangguan penglihatan tingkat menengah hingga parah disebabkan oleh katarak (Ang dan Afshari., 2021). Meskipun katarak dapat diobati, aksesibilitas terhadap diagnosis katarak masih menjadi masalah di Indonesia, terutama pada wilayah pedesaan yang tergolong tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Slit lamp yang merupakan alat untuk diagnosis katarak memerlukan teknik khusus dalam penggunaan dan harganya yang tidak terjangkau membuatnya tidak tersedia secara luas di fasilitas Kesehatan (Hutabri, et al., 2018). Oleh sebab itu, diperlukan alat yang praktis dan terjangkau dalam diagnosis katarak.
Katarak dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Jika berdasarkan lokasi kekeruhan lensa, katarak dapat dibagi menjadi:
- Katarak Subkapsular Posterior (PSC) : kekeruhan terjadi pada bagian belakang lensa.
- Katarak Nuklear : kekeruhan terjadi pada bagian tengah lensa.
- Katarak Kortikal : kekeruhan terjadi pada bagian pinggir lensa.
Sedangkan jika berdasarkan penyebabnya, katarak dapat dibagi menjadi:
- Katarak Kongenital : katarak yang terjadi sejak lahir.
- Katarak Traumatik : katarak yang terjadi akibat trauma pada mata.
- Katarak Senilis : katarak yang terjadi akibat proses penuaan.
- Katarak Komplikasi : katarak yang terjadi akibat penyakit lain seperti diabetes, glaukoma, atau rheumoid arthritis.
Kemudian jika berdasarkan pada tingkat keparahannya, katarak dapat dibagi menjadi:
- Katarak Insipien : katarak yang masih ringan dan belum mengganggu penglihatan.
- Katarak Imatur : katarak yang sudah mengganggu penglihatan.
- Katarak Matur : katarak yang sudah sangat mengganggu penglihatan.
- Katarak Hipermatur : katarak yang sudah sangat parah dan dapat menyebabkan kebutaan.
Untuk diagnosa katarak pada mata, dapat dilakukan dengan menggunakan alat slit lamp. Alat ini dapat mendeteksi katarak dengan menggunakan cahaya yang dipantulkan oleh lensa mata. Namun, alat ini tidak tersedia secara luas di fasilitas kesehatan karena harganya yang mahal dan memerlukan teknik khusus dalam penggunaannya. Oleh sebab itu, diperlukan alat yang praktis dan terjangkau dalam diagnosis katarak. Salah satu alternatif yang ditawarkan adalah menggunakan Raspberry Pi 3B dan sensor kamera. Sensor kamera akan menangkap gambar mata dan kemudian gambar tersebut akan diolah menggunakan Raspberry Pi 3B.