-
Notifications
You must be signed in to change notification settings - Fork 5
Interface
This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map. | ||||||||
⏫ | 🔼 | ⏪ Intro |
|
🔁 Repo |
Next |
Last ⏩ | 🔽 | ⏬ |
---|
Sebelum kita masuk ke detil betikut ini akan saya uraikan secara umum tentang apa dan bagaimana metoda yang akan dilakukan pada projek ini.
Untuk mempermudah pengembangan program mengikuti model ini maka objek kita bagi dengan cara menempatkannya kedalam objek² yang lebih kecil.
Hasilnya setiap bagian akan berlaku sebagai objek, nah objek itu sendiri merupakan gabungan beberapa objek yang lebih kecil lagi.
Cara pembagian ini kita lakukan dengan mengadopsi Metoda OOP (Object Oriented Programming) yaitu suatu metode pemrograman yang berorientasi kepada objek.
Kita akan bagi dengan mengambil definisi dari mapping (pemetaan) sehingga terurai dalam lingkup semua yang berkaitan dengan kata hubung:
Entah kebetulan atau tidak penguraian ini terdiri dari satu (1) subjek sebagai sentral dengan enam (6) cabang sehingga identik dengan Bagan Hexagonal Terpusat.
Penguraian subjek ini kita akan lakukan secara identik dengan metoda mind mapping dimana subjek terbagi enam (6) bagian, setiap bagian terbagi lagi menjadi sub bagian seperti berikut:
Karena itu pada proses pemetaannya kita akan berpijak ke konfigurasi enam (6) bilangan yang masing² kita bagi secara pasangan maka hasilnya akan terbentuk tiga (3) layar:
Sesuai assessment angka² dengan Sistem DNA maka saya ambil basis Proses Rekombinasi yang dibagi dalam enam (6) tahap pemisahan dan penyatuan kembali dua (2) kromosom:
Tiap DNA memiliki skema yang disebut Primes DNA. Dengan dasar itu proses Rekombinasi ini dibagi berdasarkan bilangan² prima yang mengikuti konfigurasi angka enam (6) seperti ini:
True Prime Pairs:
(5,7), (11,13), (17,19)
layer| i | f
-----+-----+-----
| 1 | 5
1 +-----+
| 2 | 7
-----+-----+--- } 36 = 5 + 7 + 11 + 13 = 12 + 24
| 3 | 11
2 +-----+
| 4 | 13
-----+-----+------
| 5 | 17
3 +-----+ } 36 = 17 + 19
| 6 | 19
-----+-----+-----
Distribusi ini memiliki hubungan simetris secara bilateral dengan format (36,36) berikut kesamaan sifat. Mereka merupakan tiga (3) pasang bilangan prima dengan selisih dua (2):
Mereka ini saya sebut sebagai true prime pairs. Untuk menerapkan sifat²nya maka kita ambil angka 7, 13, dan 19 yang menjadi batas dari tiap layar sebagai patokan:
Berikutnya saya uraikan bagaimana metoda ini diterapkan. Mohon maklum bila dalam uraian terutama bagan dan skema saya gunakan istilah² dalam bahasa Inggris.
Alasannya ada kemungkinan orang asing juga menyimak tulisan ini. Orang kita senangnya diuraikan panjang lebar, kalau mereka itu sifatnya "to the point" gak mau bertele².
Jadi mereka tidak payah menterjemahkan tinggal lihat skema langsung paham.
Selanjutnya kita akan bahas bagaimana metode ini diterapkan dalam rangka mendapatkan solusi terhadap suatu kasus yang kita sertakan sebagai bagian dari projek.
Solusi yang umum dilakukan pada saat ini adalah dengan memanfaatkan fasilitas komputasi melalui konsep pemrograman.
Dunia pemrograman yang saat ini dikembangkan hampir semuanya berasal dari dunia Barat. Kita bahas lebih dahulu bagaimana proses pemrograman yang umum dilakukan disitu.
Dalam dunia pemrograman Anda bisa cek bahwa istilah² yang digunakan dalam penulisan tidak lepas dari penggunaan dua (2) kata yang berasal dari bahasa Inggris berikut ini:
input -> output
Namun jika dikembangkan dengan sejumlah objek maka proses dari input ke output ini akan ada proses data baik itu berupa pengambilan maupun pengumpulannya.
Sehingga apapun bentuk prosesnya maka yang dilakukan terbagi menjadi dua (2) kelompok input dan output yaitu proses utama dan proses data.
Saat pengembangan lebih lanjut maka kedua proses ini perlu dibedakan agar memudahkan dalam pengelolaannya maka kemudian muncul penggunaan dua (2) kata lainnya:
query -> result
Untuk itu kita analogikan prosesnya dalam dua (2) arah yang berbeda. Kita gambarkan mengikuti arah target dari masing² proses dimana untuk proses utama secara horizontal sedangkan proses datanya secara vertikal:
query
Δ
|
input <---------- | ----------> output
|
|
result
Dengan demikian prosesnya dilakukan tidak dalam satu waktu sehingga saat menggabungkan keduanya dilakukan bukan dalam arah yang sama melainkan dalam dua (2) arah.
Dalam rangka merangkum kata² dengan arah di atas ini maka kita kumpulkan sesuai dengan urutan prosesnya yaitu: 1. input, 2. query, 3. result dan 4. output.
Untuk menyederhanakan dalam hal mempelajari pola urutan proses ini maka kita ambil huruf depannya sehingga semuanya ada empat (4) huruf yaitu:
- huruf I mewakili INPUT,
- huruf Q mewakili QUERY,
- huruf R mewakili RESULT, dan
- huruf O mewakili OUTPUT.
Kita urut sesuai urutannya mulai dari I, kemudian Q, lalu R, dan berujung di huruf O maka muncul sebuah kata dari empat (4) huruf ini yaitu IQRO.
Entah kebetulan entah tidak, kata iqro ini tidak pernah muncul di Dunia Barat.
Munculnya justeru di Timur yang umum digunakan sebagai istilah dalam proses mengajari anak membaca sehingga arti populernya adalah: bacalah.
Dengan bantuan komputer kita lakukan koneksi ke titik² input dan ouputnya.
Kemudian kita proses sehingga kita dapat analisa sampai dimana akurasi dari solusi yang kita siapkan.
Setelah itu kita lakukan proses query result pada input output tadi, disini kita siapkan data yang terkait dengan kasus yang kita tuju.
Berikutnya saya kembali sajikan proses dari keempat huruf ini berupa rangkuman:
- input: proses menetapkan objek untuk disertakan dalam projek
- query: proses mengambil data dari konfigurasi sistem bilangan prima
- result: proses mengambil grafik hasil pengolahan data dari proses query
- output: proses menetapkan solusi atau realisasi kedalam bentuk paket modul
- Input

- Query

- Result

- Output
Sistem yang kita setel disini adalah Sistem DNA itu sendiri maka kuncinya disini adalah cara untuk mengatur formasi objek yang kita ambil sedemikian sehingga konfigurasinya mengikuti sifat dari sistem bilangan² prima
Karena sistem yang kita setel adalah Sistem DNA maka sifat bilangan² prima akan berlaku ke semua objek yang kita sertakan mengikuti pengelompokan yang kita lakukan sebelumnya.
Oleh karenanya maka seperti halnya diagram lain pola ini identifikasi disetel mengikuti pola query output untuk class
turunan (bukan pola input untuk class
induk).

Hasil dari Diagram Tree adalah class
baru berdasarkan query. Pola dari hasil difokuskan untuk tetap mengacu ke pola dari Diagram Flowchart dengan dasar hasil query.
Sesuai pola di atas maka 30 topik bahasan saya bagi untuk angka 96 ini seperti berikut:
1:1:0 - Skema ... 786 ---------------------┐
1:2:1 -- Pola ... 7:Primes(142857) | 4Δ
1:2:2 --- Basis ... 139 d(4) <--------------┘
1:3:3 --- Frame ... 248 = d(5) = d(14) <----┐
┌ 1:3:4 -- Form ... 8:Primes(157248) |
| 1:3:5 --- Shape ... 114 |
| 1:4:6 --- Profile ... 285 |
| 1:4:7 -- Node ... 6:Primes(124875) |
| 1:4:8 --- Theory ... 157 |
| 1:4:9 --- Outline ... 157 + 786 (XX): 6Δ |
1Δ + 4Δ + 14Δ |
| 2:1:0 - Konsep ... 943 |
| 2:2:1 -- Logics ... 78:Shape |
| 2:2:2 --- Umum ... 139 |
| 2:3:3 --- Khusus ... 248 | 14Δ
| 2:3:4 -- System ... 86:Shape |
| 2:3:5 --- Filosofi ... 114 |
| 2:4:6 --- Analogi ... 285 |
| 2:4:7 -- Pattern ... 67:Shape |
| 2:4:8 --- Outlook ... 786 (XX) |
| 2:4:9 --- Scheme ... 157 |
19Δ |
| 3:1:0 - Realisasi ... 1729 |
| 3:2:1 -- Korelasi ... 329 » 1:1:0 |
| 3:2:2 --- Grounds ... 147 |
| 3:3:3 --- Diagram ... 258 |
| 3:3:4 -- Template ... 289 » 2:1:0 |
| 3:3:5 --- Package ... 369 |
| 3:4:6 --- Updating ... 169 ---------------┘
└> 3:4:7 -- Delivery ... 168 » 3:1:0
3:4:8 --- Branching ... 943 (XY): 9Δ
3:4:9 --- Manuscript ... XX + XY = 1729
Pola pada angka 96 ini adalah berupa pemetaan dalam 19 tahapan terdiri dari gabungan hasil skema proses (4+1) dengan 14 tahapan berikutnya untuk menuju sistem 114 berikut ini:
- 6 x 19 = 6 x (1 & 9) = 6 x (1 & (4,5)) = π(6 & (14+5)) = π(6 & 19) = π(619) = 114
id: 96
i | q | r | o | primes
===+=====+====+====+=====+=====
1 | 1 | 5 | 20 | 76 | 76
---+-----+----+----+-----+-----
2 | 6 | 8 | 11 | 11 | 87
---+-----+----+----+-----+-----
3 | 9 | 14 | 23 | 116 | 203
---+-----+----+----+-----+-----
4 | 15 | 18 | 13 | 62 | 265
---+-----+----+----+-----+-----
5 | 19 | 19 | 5 | 20 | 285
===+=====+====+====+=====+=====
15 | 50 | 64 | 72 | 285 | 285
Permutations:
5 = 1 + 4
15 = 9 + 6
19 = 5 + 14
72 = 4 x 18
114 = 72 + 42
285 = 15 x 19
47 = 15th prime
- Repository ini adalah situs user dari akun user menerapkan karakter angka "satu (1)".
- Repository dari situs organisasi dari akun organisasi menerapkan karakter angka "dua (2)".

Sedangkan objek yang berlaku sebagai dua (2) pasang kromosom saya tentukan seperti ini:
- Profile User dan Organisasi berlaku untuk formasi input (M dan F).
- Situs Project dan Situs Toko berlaku untuk formasi output (C1 dan C2).

Formasi ini akan berpusat di repository yang disematkan di akun user dan organisasi masing² sebanyak enam (6) yang terhubung via pemetaan dari "true prime pairs".
Permutasi ini dapat ditunjukkan dengan menelusuri polarisasi angka pada hexagon modulus 6 berikut arah polarisasinya didalam segitiga tetahedron seperti berikut ini:
Secara umum skema ini diuraikan sebagai berikut:
- Angka satu (1) dan dua (2) merepresentasikan formasi angka enampuluh enam (66) dan formasi-786 yang memiliki angka dasar duabelas (12) dan duapuluh satu (21)
- Angka dua (2) ke tiga (3) dan tiga (3) ke empat (4) merepresentasikan formasi dari angka lima (5) dan tujuh (7) dengan permutasi angka {67,78,86} pada formasi-618.
- Putaran panah yang menunjukkan pertemuan anti paralel di angka empat (4) dan lima (5) merupakan presentasi permutasi angka sembilan (9) pada formasi-943.
Formasi sembilanbelas (19), empatpuluh tiga (43) dan tujuhpuluh satu (71) ini diterapkan pada konfigurasi pemaparan dengan batas (1). Programming, (2). Implementasi dan (3). Mapping:
- d(43,71,114) = d(7,8,6) » 786

Untuk mencapai konfigurasi ini Anda akan lihat jika beberapa halaman mengalami banyak revisi, diantaranya seperti programming yang bahkan mencapai ribuan kali revisi.
- Identifikasi
Object | Instance | Eksternal | Internal | Eksternal | All | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Get | Input | Interaksi Input (Query) | Interaksi Output (Result) | Output | Set | |||||||
Fix | Let | Uji | Let | Uji | Fix* | |||||||
tree | route | - | 7,37 | - | 2 | 3 | 4 | 3 | - | 7,37 | - | 140 |
channel | - | 20,20,28,28 | - | 4 | 4 | 7 | 9 | - | 7,13,20,28,28 | - |
Bagaimana skema ini diterapkan?
Silahkan ikuti selanjutnya..
Sekian.
22-12-1441H
SALAM Sukses!
© Chetabahana Project
- A practical approach to machine learning
- Determination of moment, shear and ductility capacities of spiral columns
⏫ | 🔼 | ⏪ Intro |
|
🔁 Repo |
Next |
Last ⏩ | 🔽 | ⏬ |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
This wiki is courtesy of Chetabahana Project. Find all of them on Project Map. |
This documentation is mapped under Mapping and licensed under Apache License, Version 2.0.
Licensed under the Apache License, Version 2.0 (the "License"); you may not use this file except in compliance with the License. You may obtain a copy of the License at
http://www.apache.org/licenses/LICENSE-2.0
Unless required by applicable law or agreed to in writing, software distributed under the License is distributed on an "AS IS" BASIS, WITHOUT WARRANTIES OR CONDITIONS OF ANY KIND, either express or implied. See the License for the specific language governing permissions and limitations under the License.
Copyright (c) 2018-2020 Chetabahana Project